Jalur Pendakian Gunung Ciremai Via Palutungan



Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat (3078 mdpl). Gunung ini punya 3 jalur pendakian, Linggarjati, Palutungan, dan Apuy (dari Majalengka). Meskipun jarak tempuhnya lebih jauh dari jalur linggarjati jalur ini juga banyak disukai para pendaki karena jalurnya tidak begitu terjal. Pada jalur ini kita akan melewati 9 Basecamp atau pos. Retribusi pendakian sebesar Rp. 50.000.

Pos 1 – Pos 2 (Palutungan-Cigowong).

Di awal perjalanan sekitar 500m kita lewat rumah-rumah warga, kandang ternak sapi, kebun-kebun, dan sampailah di sebuah bangunan pos tempat istirahat. Jalur masih tergolong landai, trek yang naik turun melewati sungai dan lembah kaki ciremai. Dari pos 1 ke pos 2 menempuh waktu sekitar 30 menit.

Pos 2- Pos 3 (Cigowong - Kuta).

Perjalanan dari cigowong menuju kuta hanya memakan waktu 20 menit trek masih tergolong landai dan sangat jelas, memang terdapat beberapa persimpangan tetapi akan bertemu di ujung jalur. 

Pos 3 – Pos 4 (Kuta – Pangguyangan Badak).

Trek dari pos Kuta menuju Pangguyangan badak juga masih landai  sepanjang jalur kita akan dimanjakan oleh suhu sejuk khas pegunungan tropis karena jalur diselimuti hutan lebat dan trek sedikit lembab. Mulai ditemui akar-akar yang melintang disepanjang jalur, harus berhati-hati dan tetap waspada karena dibeberapa bagian jaraknya hanya beberapa meter saja dari jurang. Berbeda dengan pos kuta di pos ini terdapat area yang cukup luas untuk mendirikan tenda, mampu menampung 4-5 tenda. Perjalanan dari pos Kuta menuju Pagguyangan badak memakan waktu sekitar 90 menit.

Pos 4 – pos 5 (Pangguyangan Badak – Arban).

Jalan perjalanan mulai terjal dan masih didominasi oleh jalanan tanah liat dan akar-akar besar yang lumayan licin. Tidak jarang kita harus pegangan akar-akar agar bisa melalui tantangan di track menuju Arban. Perjalanan normal menuju Arban bisa ditempuh selama 1,5 jam. Di pos Arban juga terdapat area yang mampu menampung 4-5 tenda.

Pos 5 – Pos 6 (Arban – Tanjakan Asoy).

Jalurnya masih tidak jauh beda dari sebelumnya yangg masih disambut dengan akar-akar melintang, tanjakan-tanjakan yang mulai menantang, perjalanan normal menuju pos Tanjakan Asoy adalah 30 menit. Di pos tanjakan asoy berupa medan datar yang luas mampu menampung 8-10 tenda.


Pos 6- Pos 7 (Tanjakan Asoy – Pasanggrahan).

Jalur semakin menanjak tanpa ampun, walaupun menanjak jalur menuju pasanggrahan asyik karena pemandangan mulai terlihat dengan view kuningan, ciamis dan sekitarnya yang sangat memanjakan mata. di beberapa bagian jalur terdapat area yang cukup untuk menampung 1 sampai 2 tenda. Perjalanan dari Tanjakan Asoy menuju Pasanggrahan sekitar 90 menit.

Pos 7 – Pos 8 (Pasanggrahan – Sanghyang Ropoh).

Jalan semakin menanjak tanpa ampun, di jalan ini banyak pendaki yang kelelahan, disamping jalan yangg sangat menanjak oksigen juga mulai menipis. Perjalanan dari Pasanggrahan sampai Sanghyang Ropoh memerlukan waktu sekitar 40 menit.

Pos 8- Pos 9 (Sanghyang Ropoh – Goa Walet).

Di jalan ini benar-benar mendaki. Jalan yang terjal, berpasir dan berbatu membuat tidak hanya mendaki menggunakan kaki tapi juga memaksa tangan kami bekerja ekstra untuk mencari pijakan yang kuat agar tidak tergelincir kebawah. Fokus dan konsentrasi tinggi sangat diperlukan di jalur ini. vegetasi mulai sangat terbuka dan berganti dengan lautan edelweis yang sangat cantik, indah sekali. Perjalanan dari Sanghyang Ropoh – Goa Walet menempuh waktu sekitar 3 jam.

Pos 9 (Goa Walet) – Puncak Ciremai.

Dari Goa Walet menuju puncak butuh waktu sekitar 30 menit. Menuju kesini bau belerang mulai tercium terbawa hembusan angin. Di kanan dan kiri kita dapat melihat tanaman-tanaman kecil dan juga didominasi oleh edelweis. Track semakin terjal dan menantang oleh bebatuan, dan sampailah di puncak gunung ciremai.




Related Posts:

0 Response to "Jalur Pendakian Gunung Ciremai Via Palutungan"

Posting Komentar