Jalur Pendakian Gunung Ciremai Via Linggar Jati


Gunung Ciremai adalah salah satu gunung di Jawa Barat yang menjadi idola bagi para pendaki. Gunung ini banyak disukai para pendaki karna merupakan gunung tertinggi di propinsi tersebut. Gunung Ciremai memiliki ketinggian maksimal 3.078 mdpl. Lokasi gunung ini berada di antara tiga kabupaten di Jawa Barat yakni Kuningan, Majalengka serta Cirebon. Jalur pendakian gunung ini banyak terdapat di wilayah Kuningan. Salah satunya adalah jalur Linggarjati yang merupakan jalur pendakian dari sisi utara. Jalur ini adalah jalur yang paling sering dilalui para pendaki selain jalur Palutungan. Linggarjati sendiri merupakan nama sebuah desa yang berada di kecamatan Cilimus, Kuningan. 

Dibandingkan jalur Palutungan, jalur Linggarjati cenderung lebih sulit karna memiliki track yang lebih curam. Sehingga kita harus mempersiapkan fisik lebih baik. Salah satu yang menarik dari Gunung Ciremai selain statusnya sebagai gunung tertinggi di Jawa Barat adalah track menuju puncak yang akan melewati dinding kawah. Cukup panjang dan menyenangkan karna dari sini kita bisa melihat pemandangan alam yang begitu spektakuler. Bahkan kita bisa melihat Gunung Slamet, Sindoro dan Sumbing yang notabene berada di Jawa Tengah. Pemandangan sunrise dari sini juga sangat istimewa.



Akses Menuju Pos Linggar Jati 

Seperti yang sudah disebutkan. Linggarjati merupakan sebuah nama desa yang berada di kecamatan Cilimus, kabupaten Kuningan. Cara menuju base camp pendakian di desa Linggarjari tidak terlalu sulit. Dari kota Kuningan ada banyak angkutan yang menuju desa Linggarjati. Biasanya, angkutan umum akan menurunkan para pendaki di pertigaan Linggarjati. Dari pertigaan ini kita bisa naik ojek atau menumpang kendaraan bak terbuka menuju base camp pendakian di desa Linggarjati. Ongkosnya sekitar Rp. 10.000. Retribusi pendakian Gunung Ciremai adalah sebesar Rp. 50.000 per orang. 

Pos Pendaftaran (600 mdpl) – Cibeunar (750 mdpl)

Jalur disini masih beraspal karena biasanya pendaki menuju pos ini menggunakan Ojek. Di awal perjalanan track masih landai karena masih di daerah pemukiman warga. Sedikit menanjak pada akhir perjalanan menuju pos cibunar dengan derajat kemiringan sekitar 40 derajat

Pos Cibeunar (750 mdpl) – Condang Amis (1250 mdpl)

Dalam perjalanan menuju Condang Amis kita akan melewati ladang penduduk serta vegetasi hutan pinus dan tanjakan yang terjal, setelah itu anda akan menemui dataran kebun kopi. Perjalan dari Pos Cibeunar sampai Condang Amis menempuh waktu sekitar 60 - 90 menit. 

Condang Amis (1250 mdpl) – Kuburan Kuda (1.380 mdpl)

Di jalur ini medannya sangatlah terjal. Jalur yang dilalui mulai menanjak dan treknya semakin sempit dan lebih rimbun akan pepohonan. Di Pos Kuburan Kuda juga terdapat lahan yang cukup luas. Maka tak jarang para pendaki mendirikan tenda untuk mengisi tenaganya kembali untuk melakukan perjalanan selanjutnya. Perjalanan dari Condang amis sampai kuburan kuda memakan waktu sekitar 60 menit.

Kuburan Kuda (1.380 mdpl) – Tanjakan Seruni (1.900 mdpl) 

Dari pos Kuburan Kuda menuju Pangalap dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Medan juga masih sama terjal dan curam, serta semakin menanjak. Kemudian sampailah di pos Seruni, di pos ini juga terdapat tanah yang lapang cocok untuk mendirikan tenda untuk beristirahat.

Pos Tanjakan Seruni (1.900 mdpl) – Pos Bapa Tere (2025 mdpl)

Pos selanjutnya yakni pos Bapak Tere (bahasa sunda dari “bapak tiri”). Hal ini dikarenakan perjalanan menuju pos ini sangat kejam seperti ayah tiri. Perjalanan menuju pos ini lebih melelahkan karena tingkat kemiringan trek sangat miring. Perjalan menempuh waktu sekitar 2 Jam.

Pos Bapa Tere – Pos Batu Lingga 2200 mdpl 

Di pos Batu Lingga dahulu terdapat batu besar makanya dinamakan “Batu Lingga”. Namun karena sering dijadikan persembahan dan tempat pemujaan maka batu tersebut diterjunkan ke bawah gunung. Sehingga sekarang kosong dan hanya lahan biasa yang muat untuk mendirikan 2-3 tenda.

Pos Batu Lingga – Pos Sangga Buana 2500 mdpl (Sangga Buana 1 dan 2) 

Perjalanan menuju Pos Sangga Buana membutuhkan waktu 2 jam perjalanan. Di Pos Sangga Buana inilah tempat paling favorit untuk mendirikan tenda karena lokasi yang nyaman dan strategis untuk melakukan summit attack pagi hari mengejar sunrise di puncak gunung Ciremai.

Pos Sangga Buana – Pos Pangasinan 2800 mdpl 

Menuju pos Pengasinan dibutuhkan 45 menit perjalanan. Pos Pengasinan adalah lahan yang luas dan bisa menampung banyak tenda, hanya saja tidak ada pepohonan yang menutupi atau vegetasi yang rimbun sudah tidak aja jadi sangat rawan terkena badai atau angin gunung secara langsung jika bermalam di sini.

Pos Pangasinan – Puncak Ciremai 3078 mdpl 

Untuk sampai pada puncak hanya diperlukan waktu 30 menit. Di puncak gunung Ciremai ini kita bisa melihat puncak gunung Slamet, Gunung Sindoro-Sumbing, dan laut Cirebon.

Informasi tambahan:

Di jalur pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati kita akan menemukan beberapa pos yang bisa digunakan untuk mendirikan tendan antara lain Cibunar, Kondang Amis serta Sangga Buana. Para pendaki biasanya melakukan summit attack dari pos Sangga Buana. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke puncak dari Sangga Buanan ini sekitar 1,5 jam. Berikut ini adalah rangkuman pendakian Gunung Ciremai via Linggarjati

Base camp  – Pos Cibunar (750 mdpl): 1 jam
Pos Cibunar – Pos Leuweung Datar (1.225 mdpl): 30 menit
Pos Leuweung Datar – Pos Kondang Amis (1.250 mdpl): 30 menit
Pos Kondang Amis – Pos Kuburan Kuda (1.450 mdpl): 1 jam
Pos Kuburan Kuda – Pos Pangalap (1.650 mdpl): 1 jam
Pos Pangalap – Pos Tanjakan Seruni (1.825 mdpl): 1,5 jam
Pos Tanjakan Seruni – Pos Bapa Tere (2.025 mdpl): 2 jam
Pos Bapa Tere – Pos Batu Lingga (2.200 mdpl): 1 jam
Pos Batu Lingga – Pos Sangga Buana (2.500 mdpl): 2 jam
Pos Sangga Buana – Pos Pangasinan (2.800 mdpl): 45 menit
Pos Pangasinan – Puncak Ciremai (3.078 mdpl): 30 menit

Sekian ulasan dari saya semoga bermanfaat bagi anda yang membaca atau yang berencana melakukan pendakian ke gunung ciremai.

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Papandayan Via Cisurupan




Taman wisata alam Gunung Papandayan merupakan salah satu favorit dari tiga gunung yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat. Gunung papandayan berada di ketinggian 2.665 mdpl, gunung ini cocok didaki untuk pemula dan wisatawan bukan pendaki, karena jalurnya yang landai dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh dari tempat parkir. Taman nasional gunung Papandayan terkenal dengan spot-spot eksotis dan menawan seperti, kawah papandayan, hutan mati, pondok saladah, tegal alun, tegal panjang, dan lainnya.

Pertigaan Cisurupan - Parkiran/camp david.

Ada mobil bak terbuka dan ojek yang bisa mengantarkan anda menuju parkiran gunung papandayan. Harga sewa mobil bak terbuka 20 ribu/orang, sedangkan ojek 25 ribu/orang. Mobil bak terbuka berangkat jika penumpang sudah mencapai 10 orang. Kalau untuk harga borongan/carter mobil bak terbuka 200 ribu, jadi berapapun penumpangnya asal berani bayar 200 ribu mobil langsung berangkat. Harga sewa mobil bak terbuka dan jasa ojek segitu sepadan, mengingat kondisi jalan yang rusak berat dan menanjak. Butuh tenaga ekstra dari pengemudi dan tentu saja motornya buat nyampe parkiran. Jarak pertigaan Cisurupan-Parkiran 9 KM, hanya di awal saja jalannya bagus, dan sekitar 1-2 km, sisanya rusak berat. Sekitar 30 menit dan 35 menit waktu yang dibutuhkan ojek dan mobil bak terbuka buat mencapai parkiran papandayan. Tergantung skill dan tenaga kendaraannya. Setelah tiba diparkiran jangan lupa menuju pos pendaftaran.

Parkiran – Pondok Saladah.

Estimasi waktu dari Parkiran menuju Pondok Saladah sekitar 2 jam. Awal perjalanan akan disuguhi trek bebatuan dan asap putih yang keluar dari beberapa kawah belerang. Disarankan memakai masker karena bau belerang yang lumayan menyengat. Setelah trek bebatuan kapur, akan menuruni lembah lalu nanjak kembali sampai ke Pondok Saladah. Pondok Saladah tempatnya luas sehingga muat untuk menampung puluhan tenda. Di pondok Saladah juga tidak sulit air, karena ada pipa-pipa yang digunakan untuk mengalirkan air. Di sana juga ada tempat untuk buang air besar/kecil, tepatnya di pinggir sungai. Memang tempatnya tidak representatif, hanya ditutupi kain-kain karung beras, tapi lumayan daripada buang air di semak-semak.


  Kawah Papandayan


Pondok Saladah – Tegal Alun

Dari Pondok Saladah Menuju Tegal Alun akan melewati Hutan Mati, bekas letusan papandayan tahun 2002. Di sana terdapat banyak pohon yang sudah mati dan tinggal menyisakan batangnya saja yang berwarna hitam. Namun pemandangan hutan mati sangat indah, memberikan sensasi yang berbeda. Setelah Hutan Mati akan melewati jalur menanjak yang disebut Tanjakan Mamang. Tanjakan bertangga dengan kemiringan sekitar 60 derajat. Selepas itu, tibalah di Tegal Alun, tempat yang luas dengan ditumbuhi bunga Edelweiss yang menghampar luas. Waktu yang dibutuhkan sekitar 40 menit.


Hutan Mati Gunung Papandayan

Tegal Alun Gunung Papandayan

Sekian ulasan jalur pendakian gunung papandayan via pos cisurupan dari saya, semoga bermanfaat.

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Dieng



Gunung Prau memilik 4 jalur pendakian yaitu Jalur via :
- Desa patak banteng.
- Dieng.
- Kali lembu, dan
- Dwarawati.

Kali ini saya akan memberikan informasi tentang jalur pendakian via Dieng.

Jalur Pendakian Gunung Prau Via Dieng, rute jalur pendakian gunung prau ketiga setelah Kali Lembu, Base camp Dieng beralamatkan di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan jalur pendakian favorit karena dekat dengan obyek wisata dieng.



Jalur ini jalur yang sangat favorit bagi para pendaki, karena tracknya yang landai dan tidak begitu terjal dan banyak sekali pemandangan indah yang bisa kita jumpai disini. Tetapi jalur via dieng memerlukan waktu untuk menuju puncak cukup lama sekitar 3-4 jam dari jalur lainnya karna jalurnya yang landai dan tidak terlalu terjal. harga tiket masuk atau simaksi seharga Rp. 10.000 bisa di bayar di pos basecamp.

Pos Basecamp - Pos 1

Dari pos basecamp menuju pos 1 tidak begitu lama karena jalannya yang landai dan medan yang bebatuan, Bisa di tempuh sekitar 30-45 menit. Selama perjalanan dari post basecamp sampai pos 1 kita disuguhkan pemandangan kanan dan kiri ladang persawahan warga yang begitu indah.

Pos 1 - Pos 2

Pos 1 adalah perbatasan ladang penduduk dengan kawasan hutan gunung prau. Jalanan berupa tanah liat, di pos ini kita akan menemukan yang kalau lurus merupakan jalan penduduk untuk mencari hasil hutan. Jalannya terkesan landai kemudian menurun dan melintasi ladang carica, untuk menuju ke puncak kita harus berbelok ke kanan pada jalanan yang sedikin menanjak. Setelah itu perjalanan masih terus berlanjut melewati hutan pinus. Perjalanan pos 1 ke pos 2 memerlukan waktu sekitar 45-60 menit.

Pos 2 - Pos 3

Dalam perjalanan dari pos 2 ke pos 3 kita akan menemukan tugu batas wilayah antara Wonosobo dan Batang, disini kita mendapati sebuah pertigaan, yang mana kalau ke kiri menuju basecamp Dwarwati, Batang. sedangkan ke kanan adalah jalur menuju puncak, perjalanan berlanjut melintasi hutan-hutan pinus, berjalan ditengah hutan ini sangatlah menyenangkan, karena kita memijaki akar-akar pinus yang timbul dipermukaan. Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 memerlukan waktu sekitar 60-90 menit, dikarenakan jalanan yang terus menanjak dan sangat terjal.

Pos 3 - Puncak

Perjalanan dari pos 3 sampai puncak sangatlah terjal dan berada di tengah- tengah hutan pinus. Dan untuk menuju puncak masih melewati tanjakan yang curam dengan kemiringan kurang lebih 50 derajat. Perjalanan dari pos 3 ke puncak memerlukan waktu 30-45 menit.

Puncak

Puncak berupa sepetak tanah lapang, waktu pendakian pertama saya ke gunung prau (2009) saya masih mendapati sebuah tugu bertuliskan "Puncak Gn. Prau 2.565 mdpl". Apabila ingin menuju bukit teletubies dan menjumpai sabana Prau yang ditumbuhi bunga-bunga Daisy kita masih harus melanjutkan perjalanan menuruni puncak Prau, lalu melintasi hamparan sabana menuju camping ground. Untuk dapat menikmati keindahan sabana bukit teletubies yang dipenuhi bunga Daisy yang bermekaran, saya sarankan mendaki pada musim-musim semi, antara bulan April-Juni.

Sekian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga membantu anda yang akan menuju kesana,


Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Cikuray Via Cilawu


Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung Cikurai mempunyai ketinggian 2.821 mdpl dan merupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung. Disekitar gunung ini juga mempunyai banyak panorama alam yang sangat indah dan layak untuk kita kunjungi.

Jalur Pendakian Gunung Cikuray via Cilawu atau Pemancar

Untuk memulai pendakian via cilawu kita mulia dari stasiun pemancar, mulai jalur pendakian melalui kebun teh dayeuh manggung kecamatan cilawu dengan pemandangan gunung cikuray yang terlihat jelas, dari sana juga dapat terlihat bentuk punggungan yang akan didaki hingga menuju puncak Gunung Cikuray jika cuaca cerah tanpa kabut.

1. Pos 1 - 2 - 3 - 4

Dapat dicapai dari stasiun pemancar TV dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Kemudian ditambah sekitar 50 menit lagi untuk menuju Pos 2. Waktu tempuh dari Pos 2 ke Pos 3 adalah 1,5 kali lebih lama dibanding waktu tempuh dari Pos 1 ke Pos 2. Karena medannya yang curam, dengan kontur yang rapat, Pos 1, Pos 2, dan Pos 3 hanya mampu menampung satu sampai dua tenda. Sementara di Pos 4 terdapat tempat yang lebih luas yang dapat menampung sampai tiga tenda.


2. Pos 4 - pos 5 - Puncak bayangan

Dari Pos 4 menuju Pos 5 membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan kemiringan yang lebih terjal seperti Pos 3 menuju Pos 4 yang kemudian dapat dilanjutkan ke Pos Puncak Bayangan yang memiliki lahan yang lebih luas dari lima pos sebelumnya dan dengan keadaan lebih datar tanpa adanya semak belukar.

3. Puncak bayangan - Puncak

Puncak Gunung Cikuray


Perjalanan setelah Pos Puncak Bayangan dapat dilakukan menuju Pos yang luasnya hampir sama dengan pos puncak bayangan yang mampu menampung sekitar 3 sampai 4 tenda. Dari Pos 6 ini pepohonan tinggi sudah tidak terlalu rapat namun masih dapat menghalangi hantaman angin langsung dan sudah sangat dekat dengan Puncak Gunung Cikuray. Di pos 6 ini dapat menjadi tempat yang paling santai untuk menunggu momen matahari terbit atau tenggelam. Hanya tinggal menanjak ke puncak kurang dari 15 menit dengan membawa perbekalan secukupnya, lalu balik lagi ke Pos 6 sekitar 10 menit.

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Slamet Via Bambangan



Gunung Slamet merupakan gunung berapi yang terdapat di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.428 mdpl. Gunung ini terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Di Jawa Tengah, Gunung ini menjadi gunung tertinggi, sementara untuk kawasan Pulau Jawa menjadi Gunung Tertinggi kedua setelah Gunung Semeru.

Gunung Slamet dapat didaki melalu tiga jalur, lewat jalur sebelah Barat Kaliwadas, lewat jalur sebelah selatan Batu Raden dan lewat jalur sebelah timur Bambangan. Dari ketiga jalur tersebut yang terdekat adalah lewat jalur Bambangan, selain pemandangannya indah juga banyaknya kera liar yang dapat ditemui dalam perjalanan menuju ke puncak slamet.

Jalur Pendakian Bambangan
Jalur Bambangan adalah jalur yang sangat populer dan merupakan jalur yang paling sering didaki. Route Bambangan merupakan route terpendek dibandingkan route Batu Raden dan Kali Wadas. Dari kota Purwokerto naik bus ke tujuan Purbalingga dan dilanjutkan dengan bus dengan tujuan Bobot sari turun di Serayu. Perjalanan disambung menggunakan mobil bak angkutan pedesaan menuju desa Bambangan, desa terakhir di kaki gunung Slamet.


BASECAMP – POS I Pondok Gembirung (1jam)
Pendakian awal di mulai dengan menyusuri perkebunan penduduk di jalan setapak dan beraspal. Selepas dari jalan aspal perkampungan belok ke kanan, Pendaki akan menyeberangi sungai dengan cara melompat dari satu batu ke batu yang lain, bila sedang musim hujan aliran air deras akan menutupi batu-batuan ini. Selanjutnya akan melewati ladang penduduk selama 1 jam .

POS I – POS II Pondok Walang (1,5jam)
Pos 1 , berada di ketinggian 1.935 mdpl. Pendakian gunung Slamet dari pos 1 ke pos 2 sudah mulai masuk ke area hutan dengan jalur yang tertutup pepohonan rapat. Jalur berupa tanah padat yang terus menanjak dan sedikit ditemui area dataran hingga sampai pos 2.

POS II – POS III Pondok Cemara (1jam)
Pos 2 - Walang, berada di ketinggian 2.220 mdpl. Perjalanan menuju ke pos 3 sedikit lebih ringan, jalur masih tetap menanjak di tengah panorama hutan yang sangat lebat dan indah, di tengah lebatnya hutan dan semak-semak hingga ke pos 3.

POS III – POS IV Pondok Samaranthu (1jam)
Pos 3 - Cemara, berada di ketinggian 2.465 mdpl. Jalan masih didominasi vegetasi hutan di kanan dan kiri dengan jalan yang tetap menanjak hingga ke pos 4.

POS IV – POS V Samyang Rangkah (30 menit)
Pos 4 - Samaranthu, berada di ketinggian 2635. Di Pos 4 kita bisa menemukan sumber air jika musim hujan saja. Jalur tetap menanjak dan ketika mendekati pos 5, vegetasi mulai terbuka. jarak antara pos 4 dan pos 5 tidaklah terlalu jauh.

POS V – POS VI Samyang Jampang (30 menit)
Pos 5 - Pondok mata air, berada di ketinggian 2.775 mdpl. Di Pos 5 kebanyakan dijadikan sebagai tempat mendirikan tenda oleh para pendaki. Namun ada juga yang lebih memilih pos selanjutnya, karena jaraknya tidak jauh lagi. Menuju pos 6 tidak terlalu jauh dengan vegetasi yang mulai berkurang.

POS VI – POS VII Samyang Kendil (30 menit)
Pos 6 - Samayang Rangkah, berupa tanah datar sempit yang ada di jalur pendakian. Dari pos 6 ke pos 7 trek mulai terbuka dan pemandangan di sekitar mulai tampak. Sebelum pos 7 ada sebuah dataran yang bisa untuk mendirikan tenda. Setelah itu tinggal melewati satu tanjakan sempit dan akan tiba di pos 7.

Pos 7 - Plawangan(30 menit)
Pos 7 - Samyang Jampang, berada di ketinggian 2.990 mdpl. Merupakan tempat favorit untuk camp sebelum melakukan summit ke puncak gunung Slamet, karena lokasinya yang pas sekaligus terdapat shelter untuk bermalam dan juga beberapa tempat datar untuk mendirikan tenda. Menuju ke Plawangan, jalur akan terus menanjak dan terbuka karena sudah keluar hutan hingga sampai di batas vegetasi.

Plawangan - Puncak Gunung Slamet (1jam)
Lintasan menuju puncak gunung Slamet semakin menarik dan menantang. Jalur pendakian yang dilalui cukup terjal yang terdiri dari bebatuan dan kerikil yang labil. Selain itu batu yang dipijak juga rawan jatuh dan longsor di sepanjang pendakian. Apabila kita ingin turun menuju jalur lain, misalnya Guci, pendaki harus melewati kompleks kawah untuk memilih jalur yang diinginkan.

Puncak Slamet dengan ketinggian 3.428 mdpl sering disebut dengan puncak surono, dari sini pendaki dapat melihat kaldera luas yang disebut Segoro Wedi. Selain itu, pemandangan lautan awan yang luas juga sangat indah untuk menikmati matahari terbit di ufuk timur.

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Ciremai Via Palutungan



Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi di Jawa Barat (3078 mdpl). Gunung ini punya 3 jalur pendakian, Linggarjati, Palutungan, dan Apuy (dari Majalengka). Meskipun jarak tempuhnya lebih jauh dari jalur linggarjati jalur ini juga banyak disukai para pendaki karena jalurnya tidak begitu terjal. Pada jalur ini kita akan melewati 9 Basecamp atau pos. Retribusi pendakian sebesar Rp. 50.000.

Pos 1 – Pos 2 (Palutungan-Cigowong).

Di awal perjalanan sekitar 500m kita lewat rumah-rumah warga, kandang ternak sapi, kebun-kebun, dan sampailah di sebuah bangunan pos tempat istirahat. Jalur masih tergolong landai, trek yang naik turun melewati sungai dan lembah kaki ciremai. Dari pos 1 ke pos 2 menempuh waktu sekitar 30 menit.

Pos 2- Pos 3 (Cigowong - Kuta).

Perjalanan dari cigowong menuju kuta hanya memakan waktu 20 menit trek masih tergolong landai dan sangat jelas, memang terdapat beberapa persimpangan tetapi akan bertemu di ujung jalur. 

Pos 3 – Pos 4 (Kuta – Pangguyangan Badak).

Trek dari pos Kuta menuju Pangguyangan badak juga masih landai  sepanjang jalur kita akan dimanjakan oleh suhu sejuk khas pegunungan tropis karena jalur diselimuti hutan lebat dan trek sedikit lembab. Mulai ditemui akar-akar yang melintang disepanjang jalur, harus berhati-hati dan tetap waspada karena dibeberapa bagian jaraknya hanya beberapa meter saja dari jurang. Berbeda dengan pos kuta di pos ini terdapat area yang cukup luas untuk mendirikan tenda, mampu menampung 4-5 tenda. Perjalanan dari pos Kuta menuju Pagguyangan badak memakan waktu sekitar 90 menit.

Pos 4 – pos 5 (Pangguyangan Badak – Arban).

Jalan perjalanan mulai terjal dan masih didominasi oleh jalanan tanah liat dan akar-akar besar yang lumayan licin. Tidak jarang kita harus pegangan akar-akar agar bisa melalui tantangan di track menuju Arban. Perjalanan normal menuju Arban bisa ditempuh selama 1,5 jam. Di pos Arban juga terdapat area yang mampu menampung 4-5 tenda.

Pos 5 – Pos 6 (Arban – Tanjakan Asoy).

Jalurnya masih tidak jauh beda dari sebelumnya yangg masih disambut dengan akar-akar melintang, tanjakan-tanjakan yang mulai menantang, perjalanan normal menuju pos Tanjakan Asoy adalah 30 menit. Di pos tanjakan asoy berupa medan datar yang luas mampu menampung 8-10 tenda.


Pos 6- Pos 7 (Tanjakan Asoy – Pasanggrahan).

Jalur semakin menanjak tanpa ampun, walaupun menanjak jalur menuju pasanggrahan asyik karena pemandangan mulai terlihat dengan view kuningan, ciamis dan sekitarnya yang sangat memanjakan mata. di beberapa bagian jalur terdapat area yang cukup untuk menampung 1 sampai 2 tenda. Perjalanan dari Tanjakan Asoy menuju Pasanggrahan sekitar 90 menit.

Pos 7 – Pos 8 (Pasanggrahan – Sanghyang Ropoh).

Jalan semakin menanjak tanpa ampun, di jalan ini banyak pendaki yang kelelahan, disamping jalan yangg sangat menanjak oksigen juga mulai menipis. Perjalanan dari Pasanggrahan sampai Sanghyang Ropoh memerlukan waktu sekitar 40 menit.

Pos 8- Pos 9 (Sanghyang Ropoh – Goa Walet).

Di jalan ini benar-benar mendaki. Jalan yang terjal, berpasir dan berbatu membuat tidak hanya mendaki menggunakan kaki tapi juga memaksa tangan kami bekerja ekstra untuk mencari pijakan yang kuat agar tidak tergelincir kebawah. Fokus dan konsentrasi tinggi sangat diperlukan di jalur ini. vegetasi mulai sangat terbuka dan berganti dengan lautan edelweis yang sangat cantik, indah sekali. Perjalanan dari Sanghyang Ropoh – Goa Walet menempuh waktu sekitar 3 jam.

Pos 9 (Goa Walet) – Puncak Ciremai.

Dari Goa Walet menuju puncak butuh waktu sekitar 30 menit. Menuju kesini bau belerang mulai tercium terbawa hembusan angin. Di kanan dan kiri kita dapat melihat tanaman-tanaman kecil dan juga didominasi oleh edelweis. Track semakin terjal dan menantang oleh bebatuan, dan sampailah di puncak gunung ciremai.




Related Posts:

Nomor Telepon Taman Nasional dan Gunung di Indonesia



Catatan: nomer ini bisa berubah kapan aja jadi bagi sobat keong yang tau akan nomer pengurus Taman Nasional dan Gunung di Indonesia yuk koment di sini supaya saya bisa update data-data dan gunung-gunung yang belum tercantum atau berubah. 

GUNUNG JAWA TENGAH 
Gunung Slamet : 
Via Bambangan: 085726000335 (P. Sugeng) , 085726666912 (Mas Didin) 
Via Guci : 085643755398 (Mas Uceng) 

Gunung Sindoro : 
081328096081, 08190386023
Via Kledung : 085869115403 (Mas Potenk) 

Gunung Sumbing : 
085868611446 

Gunung Lawu : 
085741307298
Via Cemoro Sewu 085729264379 (Mas Hasan) 

Gunung Merapi : 
081329266656 (P. Syamsuri) 

Gunung Merbabu : 
Via Wekas 081325932700 (P. Tono), 
Via Cuntel 085329720365 (Mas Ando), 
Via Thekelan 085740540437 (GRABUPALA) 

Gunung Ungaran : 
085729968373
Via Mawar 081225711243 (Mas Arief)

GUNUNG JAWA TIMUR 
Gunung Arjuna-Welirang : 
Via Tretes, 085856052510 (Basecamp) 
Via Lawang, 081330787722 (P. Rudi) 

Gunung Argopuro : 
081336017979 (P. Suryadi), 08113651015 (P. Susiono)
Via Bremi, 085204941082 / 085745771352  (P.Arifin)

Gunung Semeru : 
0341787055 (Mas.Gofur)
08283930822 (Resort Ranupanr)

Gunung Raung : 
(0332) 321305 / Hp. 081333862244 (KPW Gunung Raung)

Gunung Penanggungan
Via Tamiajeng 0856 5556 3839 (mas cipto)

GUNUNG JAWA BARAT 
Gunung Gede - Pangrango : 
0263519415 / 0263512776 (TNGGP), 081912021180 (P. Usep) 

Gunung Ciremai : 
085724111966 (Basecamp), 087717717913 (Bang Jaka)
Via Linggar Jati 081324092194 (Kakek Petualang)
Via Palutungan 082115687824 (Kang Kusna)
Via Apuy 085864245459 (Pak Ubuh)

Gunung Cikuray :
082120835884 (Dede Rohana), 087838391009 (Kang Dede), 0811139349 (Pak Yudi -BASARNAS). Jalur Cilawu : 089699835043, 087827497606 (Kang Ade)

Gunung Papandayan :
089661003465 (Kang Zoel), 085723531844 (Kang Ade Bayor)


GUNUNG LUAR JAWA 
Gunung Rinjani :
 (0370) 27851 (Dephut), (0370) 627764 (Pengelola),

Gunung Kerinci : 
(0748)22250 (Balai Besar TNKS), 085367588494 (Mas Lihun)

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Via Cibodas



Gunung Gede-Pangrango adalah satu-satunya gunung yang menjadi favorit para pendaki di Indonesia. Untuk mengurangi kerusakan alam maka dibuatlah beberapa jalur pendakian, namun jalur yang populer adalah melalui pintu Cibodas.

Untuk mendaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango di berlakukan sistem booking, 3 sampai 30 hari sebelum pendakian harus booking dahulu. Jumlah pendaki di batasi hanya 600 per malam, 300 melalui jalur Cibodas, 200 jalur Gunung Putri, dan 100 jalur Selabintana.

Rute Pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango ada 3 yakni :   

- Jalur Pendakian Cibodas.
- Jalur Pendakian Gunung Putri.
- Jalur Pendakian Salabintana.

Jalur pendakian gunung gede pangrango via Cibodas.

Tarentong - Telaga Biru (20-30 menit)
Awal pendakian dimulai dengan menyusuri jalan setapak berbatu, melintasi kawasan hutan tropis yang lebat. Kicauan burung dan suara monyet akan menyambut anda sejak dari pos penjagaan. Setelah berjalan sejauh 1,5 km melintasi kawasan hutan yang sangat asri, terdapat sebuah rawa yang disebut telaga biru dalam ketinggian 1.500 mdpl.

Telaga biru - Rawa Panyangcangan (20-30 menit)
Dengan melintasi jembatan kayu sepanjang jalur selanjutnya akan sampai pos Rawa Panyangcangan pada ketinggian 1.600 mdpl. Pos Rawa Panyangcangan ini juga menjadi percabangan untuk menuju Gede-Pangarango dan air terjun Cibereum.

Rawa Panyangcangan - Rawa Denok - Pondok Pemandangan (10-30 menit)
Lintasan kembali menanjak, jalan setapak berbatu mulai berganti dengan jalan tanah yang lebih alami. selanjutnya jalur mulai landai dan bonus-bonus turunan akan mempercepat kita sampai di Pos Pondok Pemandangan (2.150 mdpl).

Pondok Pemandangan - Air Panas (1-2 Jam)
Di pos Air Panas ini adalah sebuah jalan menembus aliran air panas dari puncak gunung gede. Trek yang akan kita lalui sangatlah ekstrim dan harus sangat berhati-hati karena sempit dan licin. Sebaiknya jalan satu persatu dan menunggu bila ada pendaki yang melintas dari arah berlawanan. Karena bila dua orang pendaki bertemu maka pendaki di sisi jurang akan sulit mendapatkan pegangan bila terpeleset dan kesenggol akan fatal akibatnya, meskipun ada rantai besi pengaman namun kondisinya kurang aman untuk dijadikan pegangan.

Air panas - Kandang Batu (60-90 menit)
Pos kandang batu adalah tempat yang cukup luas dan mampu menampung beberapa tenda, biasanya para pendaki ada yang berkemah disini karena di kandang badak biasanya sulit untuk mendapat tempat untuk mendirikan tenda.

Kandang Batu - Kandang Badak (1,5-2 jam)
Pos Kandang Batu kita akan melewati sungai yang kadang airnya deras sehingga hati-hati dengan sendal yang dipakai. Setelah itu jalur mulai landai dan sedikit menurun hingga Pos Kandang Badak (2.395 mdpl). Di pos kandang badak menjadi pos yang paling favorit bagi para pendaki untuk mendirikan tenda dan bermalam di sini. Di pos kandang badak ini sangatlah berlimpah sumber air. Di sini juga terdapat pertigaan menuju gunung gede dan gunung pangrango, untuk menuju puncak gede tinggal lurus sedangkan untuk menuju puncak pangrango kita tinggal belok ke kanan.

Kandang Badak - Puncak Gunung Gede (2-3 Jam)
Menuju Puncak Gunung Gede  kita akan bertemu dengan jalan yang bercabang, satu jalan memutar, satunya lagi jalan via tanjakan setan yang sangat ekstrim. Tempat ini sangat terjal dan dilengkapi dengan tali baja untuk berpegangan. Dari atas tanjakan ini pendaki bisa memandang panorama puncak gunung Pangrango yang sangat indah. 

Kandang Badak - Puncak Gunung Pangrango (2-3 Jam)
Jika ingin ke puncak pangrango berarti kita pilih jalur kanan menuju punak pangrango. Namun biasanya para pendaki lebih memilih ke puncak gunung gede karena selain kita bisa melihat alun-alun surya kencana dari krtinggian. Namun tidak ada salahnya bila kita memilih ke puncak pangrango karena pemandangan di puncak Pangrango jauh lebih indah di bandung puncak gede.


Info Gunung Gede Pangrango 
Telepon/Fax : +62-263-519415 (booking)
Email : booking@gedepangrango.org (booking)
Website : http://gedepangrango.org

Related Posts:

Jalur Pendakian Gunung Sindoro Via Kledung


Gunung Sindara atau biasa disebut Sindoro atau juga Sundoro merupakan sebuah gunung vulkano aktif yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya di antara Temanggung dan Wonosobo. Gunung Sindoro memiliki ketinggian 3.153 Mdpl dan mempunyai kawah disertai dengan jurang yang dapat ditemukan di sisi barat laut ke selatan gunung dan terbesar disebut Kembang.

Untuk mendaki gunung ini sebenarnya terdapat beberapa jalur yakni :
- Jalur Kledung (Temanggung)
- Jalur Sigedang/Sikatok (Wonosobo)
- Jalur Sibajak (Temanggung)
- Jalur Jlumprit (Dusun Katekan)

Diantara jalur di atas hanya 2 jalur populer yang sering dilewati pendaki yakni jalur Kledung dan jalur Sigedang (jalur tercepat).

Jalur Pendakian


Basecamp - Pos 1
Dari basecamp menuju ke pos 1 harus menempuh ladang-ladang tembakau penduduk, sekitar satu jam sebelum masuk hutan terdapat tukang ojek yang bisa mengantarkan dari basecamp sampai pintu masuk hutan (watu gede) dengan tarif Rp. 15.000, sebenarnya lumayan menghemat tenaga. Saya sarankan untuk naik ojek saja, karena jalur ladang ini lumayan mengesalkan walaupun jalannya lurus-lurus saja.

Pos 1 - Pos 2
Pos 1 berketinggian 1.900 mdpl. Dari pos ini dilanjutkan dengan melintasi jalan setapak sedikit menanjak. Jalan setapak jelas sekali sepanjang jalur pendakian dengan ditumbuhi oleh pohon-pohon penghijauan salah satunya pohon lamtoro. Waktu yang diperlukan dari pos 1 menuju pos 2 adalah sekitar 60-90 menit.

Pos 2 - Pos 3
Pos 2 ini berketinggian 2.120 mdpl. Pos ini hanya berupa tempat peristirahatan sementara dan tidak ada sumber airnya. Biasanya juga ada pendaki yang ngecamp di tempat ini. Dari Pos 2 menuju Pos 3 jalur pendakian mulai terbuka dan juga semakin menanjak jalannya. Jalan setapaknya mulai didominasi dengan batu. Dari sini kita dapat melihat view Gunung Sumbing dengan jelas yang berdiri kokoh di samping Gunung Sindoro. Waktu yang diperlukan dari Pos 2 menuju Pos 3 adalah sekitar 2-3 jam.

Pos 3 - Pos 4
Pos 3 juga sering digunakan untuk lokasi warung para penduduk pada musim-musim ramai pendakian. Trek pendakian dari Pos 3 ke Pos 4 cukup curam dan terkadang tanjakannya sedikit susah untuk dilalui. Selepas Pos 3 jalur pendakian mulai memasuki kawasan yang lumayan rimbun oleh pohon lamtoro tetapi tidak berlangsung lama kita akan kembali pada trek yang terbuka lagi. Disini banyak ditumbuhi alang-alang dan jalan setapaknya dipenuhi oleh bebatuan. Dari sini kita juga sudah bisa menikmati pemandangan yang begitu indah. Dari Pos 3 menuju Pos 4 butuh waktu sekitar 2 jam.

Pos 4 - Puncak Sindoro
Pos ini hanya berupa sebuah dataran dimana terdapat batu-batu di tumpuk. Di sekitarnya ada beberapa dataran lagi namun cukup berjauhan letaknya.  Di pos 4 kita disarankan untuk tidak mendirikan tenda disini karena angin akan mudah menerjang tenda selain itu juga rawan oleh petir. Dari pos ini perjalanan kembali dilanjutkan dan kita akan melewati hutan lamtoro. Setelah melewati hutan lamtoro kita akan sampai di Padang Edelweis. Disini banyak sekali bunga Edelweis yang tumbuh. Dari padang Edelweis ke kawasan puncak diperlukan waktu sekitar 1 jam lagi.


Di kawasan puncak Gunung Sindoro ada sebuah kawah. Apabila musim hujan pada dasar salah satu kawahnya terdapat genangan air hujan yang bisa dijadikan sumber air untuk memasak. Memang rasanya sedikit asam tapi lumayan untuk dipakai masak. Tapi kita tidak disarankan untuk turun ke kawah karena rawan sekali gas beracun.

Related Posts: